logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Krisis Guru, Pemko Tanjungpinang Minta Pusat Angkat Honorer Jadi P3K
Rabu, 17-10-2018 | 09:16 WIB | Penulis: Charles Sitompul
 
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani (kemeja Merah). (Foto: Roland Aritonang)  

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kota Tanjungpinang yang merupakan ibukota Provinsi Kepri, saat ini mengalami krisis guru. Akibatnya, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang mempekerjakan 800 lebih guru tenaga honorer di sejumlah sekolah SD, SMP dan SMK sederajat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang Abdul Gani mengatakana, terjadinya krisis guru di Kota Tanjungpinang disebebkan banyaknya tenaga pengajar guru yang sudah tua dan memasuki purna tugas atau pensiun.

Untuk menutupi kekurangan guru di sejumlah sekolah, Dinas Pendidikan terpaksa mempekerjakan 800 lebih tenaga guru honorer untuk mengajar denga gaji yang didanai dari APBD Kota Tanjungpinang, serta honor dari komite sekolah.

"Selain banyaknya guru yang purna tugas, terjadinya moratorium penerimaan PNS oleh Pusat juga menjadi salah satu penyebab kekurangan guru di Tanjungpinang," sebut Dadang pada wartawam di Tanjungpinang, Selasa (16/10/2018).

Dengan adanya penerimaan CPNS 2018, yang mengalokasikan formasi guru sebanyak 164 orang diharapkan akan mengurangi kekurangan guru di Kota Tanjungpinang untuk meggantikan sejumlah PNS guru yang pensiun.

Dadang juga mengatakan, untuk mengurangi krisis tenaga pengajar atau guru di Kota Tanjungpinang, Pemerintah Pusat diharapkan segera merealisasikan pengangkatan pegawai non-PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) terhadap sejumlah guru honorer.

"Hingga ketersedian guru di Tanjungpinang dapat terpenuhi," harapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusi (BKPSDM) Kota Tanjungpinang, Tengku Dahlan juga membenarkan terjadinya krisis guru di Kota Tanjungpinang. Berdasarkan Analisis Jabatan (Anjab) dan Beban Kerja BKD, kata Tengku, Pemko Tanjungpinang masih kekurangan 620 orang pegawai negeri Sipil (PNS).

Dari jumlah kekurangan aparatur tersebut, tenaga guru merupakan aparatur yang paling banyak dibutuhkan, karena dalam 5 tahun terakhir sejumlah guru SD, SMP dan SMA/SMK sederajat di Kota Tanjungpinang banyak yang purna tugas atau pensiun.

"Makanya dalam penerimaan CPNS 2018 ini, fromasi guru sebanyak 164 orang yang kita minta, karena mamang hingga saat ini sekitar 520 orang guru yang dibutuhkan," ungkapnya.

Tengku menambahkan, hingga saat ini total PNS Pemko Tanjungpinang 3.200 orang. Sementara jumlah ideal aparatur pegawai pada sebuah kota otonom itu, berjumlah 4.400 orang.

"Hingga saat ini Kota Tanjungpinang masih kekurangan pegawai sebanyak 620 orang. Dengan penambahan 237 kuota fromasi PNS pada penerimaan CPNS 2018 ini tentunya akan memperkecil kekurangan yang ada," pungkasnya.

Editor: Gokli

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit