logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


MUI Kepri Imbau Masyarakat Segera Vaksin MR
Kamis, 20-09-2018 | 15:29 WIB | Penulis: Ismail
 
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Edi Safrani. (Foto: Ismail)  

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Edi Safrani mengimbau masyarakat agar mau melakukan vaksin Measles Rubella (MR) demi mencegah penularan virus rubella.

Dirinya mengakui, berdasarkan Fatwa MUI yang pertama vaksin MR memang haram. Karena mengandung babi dan sel manusia. Namun, pada Fatwa yang berikutnya setelah memperoleh penjelasan dari pihak Kemenkes maka vaksin itu boleh digunakan, dikarenakan dalam kondisi terpaksa.

"Vaksin MR itu boleh digunakan. Karena kondisi saat ini terpaksa dan tidak ada vaksin sejenis yang halal," tegasnya dalam Forum Diskusi Dampak Virus Rubella di Hotel Aston, Kamis (20/9/2018).

Berdasarkan hasil pleno MUI Pusat, perwakilan daerah, dan pihak Kementerian Kesehatan RI pada 20 Agustus lalu. Disimpulkan bahwa, penularan virus rubella di Indonesia saat ini tengah mengalami kondisi yang mengkhawatirkan. Tercatat, hingga 2018 jumlah pengidap virus rubella se Indonesia sebanyak 5.700 orang dan campak 8.900 orang.

"Sementara Kepri 270 orang," singkatnya.

Untuk itu, mengingat dampak dari virus itu sangat berbahaya. Bahkan, virus tersebut hanya bisa dicegah, tanpa bisa diobati. Maka, dikeluarkanlah keputusan bahwa, meski haram penggunaaan vaksin MR boleh digunakan karena dalam keadaan terpaksa.

"Oleh karena itu, disimpulkan bahwa karena darurat maka boleh (penggunaan vaksin MR)," sebut Edi.

Selain itu, ia juga menambahkan, vaksin MR itu hanya diproduksi oleh tiga negara yakni, Jepang, Cina, dan India. Semua vaksin dari ketiga daerah tersebut haram.

Sedangkan, Indonesia menggunakan vaksin MR dari India. Dengan pertimbangan, Jepang hanya memproduksi vaksin untuk negaranya sendiri. Sementara Cina, belum memperoleh izin dari WHO. Oleh karena itu, Indonesia menggunakan vaksin dari India.

"Vaksin yang halal memang belum ada. Kalau kita menunggu halalnya maka tidak tahu kapan," tambahnya.

Editor: Yudha

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit