logo batamtoday
Sabtu, 20 April 2024
JNE EXPRESS


26 Persen Orang Amerika Hapus Akun Facebook Akibat Skandal Data
Kamis, 06-09-2018 | 15:40 WIB | Penulis: Redaksi
 
Facebook.  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sebuah penelitian Pew Research baru mensurvei pengguna Facebook untuk mengukur aktivitas mereka di situs itu selama 12 bulan terakhir. Hasilnya menunjukkan skandal privasi data Facebook telah berdampak pada pengguna media sosial itu, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 5 September 2018.

Penelitian menemukan bahwa sebagian besar populasi telah memperpanjang jeda dari Facebook, sementara 26 persen telah menghapus aplikasi itu sepenuhnya.

Untuk penelitian ini, peneliti melakukan jajak pendapat 4.594 orang dewasa AS antara 29 Mei dan 11 Juni.

Dari responden tersebut, 54 persen mengatakan mereka mengubah pengaturan privasi mereka, sementara 42 persen telah berhenti dari situs itu. Secara keseluruhan, 74 persen dari responden tersebut telah mengambil setidaknya satu dari tindakan tersebut selama 12 bulan terakhir.

Menariknya, Pew menemukan bahwa jawaban responden sangat berbeda tergantung pada usia mereka. Mereka menemukan bahwa pengguna yang lebih muda jauh lebih mungkin daripada pengguna yang lebih tua untuk mengubah pengaturan privasi mereka atau menghapus aplikasi Facebook dari ponsel mereka.

Sebanyak 44 persen pengguna berusia 18 hingga 29 tahun telah menghapus aplikasi Facebook dari ponsel mereka, dibandingkan dengan hanya 12 persen pengguna berusia 65 dan lebih tua.

Sementara itu, hanya sepertiga pengguna Facebook yang berusia 65 tahun dan yang lebih tua telah mengubah pengaturan privasi mereka dibandingkan 64 persen pengguna yang lebih muda.

Angka serupa pada tahun lalu untuk orang dewasa dan pengguna yang lebih muda berhenti dari Facebook.

Temuan itu muncul setelah Skandal Analytica Cambridge yang mengguncang Facebook awal tahun ini. Pada bulan Maret, ditemukan bahwa lebih dari 87 juta data pengguna tanpa sadar telah dipanen oleh lembaga riset yang berafiliasi dengan Trump, Cambridge Analytica.

Peristiwa ini memicu pengawasan ketat tentang bagaimana Facebook dan raksasa Silicon Valley lainnya mengelola dan mengamankan data pribadi pengguna. CEO Facebook Mark Zuckerberg bahkan muncul di depan Kongres untuk membahas masalah tersebut.

Perusahaan juga memperkenalkan kontrol privasi yang lebih besar bagi pengguna untuk mengelola data mereka, sementara meluncurkan kebijakan yang lebih ketat untuk pengiklan pihak ketiga di situs yang membatasi jenis data apa yang dapat mereka kumpulkan dari pengguna.

Sebagai bagian dari kontrol privasi baru, Facebook mulai mengizinkan pengguna untuk mengunduh dan meninjau data apa pun yang telah dikumpulkan oleh situs tersebut.

Survei Pew menemukan bahwa sekitar satu-dalam-sepuluh, atau sekitar 9 persen, pengguna Facebook telah mengunduh data pribadi tentang mereka di Facebook. "Meskipun ukuran mereka relatif kecil sebagai bagian dari populasi Facebook, pengguna ini sangat sadar privasi," Pew menjelaskan.

"Sekitar setengah dari pengguna yang telah mengunduh data pribadi mereka dari Facebook (47 persen) telah menghapus aplikasi itu dari ponsel mereka, sementara 79 persen telah memilih untuk menyesuaikan pengaturan privasi mereka.”

Sementara itu, Phone Arena melaporkan, Rabu pagi, 5 September, COO Facebook Sheryl Sandberg bersaksi di depan Komite Senat tentang Intelijen bersama dengan eksekutif lain dari perusahaan media sosial. Sidang diadakan untuk mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan ini menanggapi pengaruh asing di platform mereka.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit