logo batamtoday
Jum'at, 29 Maret 2024
JNE EXPRESS


Masyarakat Kepri Bersatu Ikrarkan Kebangsaan Mengawal Pemilu 2019 Damai
Jum\'at, 17-08-2018 | 12:04 WIB | Penulis: Hadli
 
Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai 2019 dari Provinsi Kepulauan Riau juga menyatakan ikrar bersama di Hotel BBC Batam, Kamis (16/08/2018). (Foto: Hadli)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) serta mahasiswa di Kepulauan Riau (Kepri) bersatu memerangi politik kotor dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Ikrarkan kebangsaan mengawal Pemilu 2019 Damai Provinsi Kepri yang diwujudkan dalam penandatanganan kesepakatan dilaksanakan di Hotel BBC Batam, Kamis (16/08/2018) sekitar pukul 14.00 WIb.

Azhari, koordinator Ikrarkan Kebangsaan Mengawal Pemilu 2019 Damai Provinsi Kepri menyampaikan, bahwa negri ini sedang dilanda keprihatinan yang mendalam lantaran dihadapkan pada ancaman konflik antar elit politik.

Tambahnya, yang tersisa hanya semangat cinta bangsa dan tanah airlah yang bisa menyelamatkan negeri ini dari ancaman perpecahan.

"Jika kita cermati di media sosial, perseteruan semakin meruncing dan sangat terasa pada kehidupan nyata, perbedaan pilihan pada calon Presiden berimplikasi pada lahirnya perbedaan antar suku, perbedaan antar budaya dan perbedaan antar agama," tutur Ketua DPD Pospera Kepri tersebut di BBC, Kamis sore.

Serangan politik yang gencar dilakukan oleh oknum-oknum di berbagai media sosial dinilai sangat tidak mendidik dalam pembelajaran politik yang sehat dalam bernegara. Belum lagi, tambah Azhari, momentum Pemilu 2019 nanti juga menentukan wakil-wakil rakyat.

Menurutnya, kekacauan keamanan bangsa akan terjadi bila seluruh elemen lapisan masyarakat tidak segera bersatu padu menjaga kedaulatan NKRI. Hal itu dikarenakan, pada momentum Pemilu Pilpres 2019 nanti juga berbarengan dengan penentuan DPRD Kota, Provinsi, DPD dan DPR RI.

Masyatakat, menurutnya kembali, akan dihadapkan ribuan calon kandidat DPRD Kabulaten dan Kota. Untuk menentukan 50 kursi DPRD Provinsi masyarakat disuguhkan 800 caleg, untuk menentukan 4 orang calon DPR RI dari Kepri masyarakat juga akan dihadapkan pada 64 calon kandidat, begitu pula untuk DPD RI kita akan dihadapkan pada 80 calon kandidat.

"Bisa kita bayangkan jika perseteruan pada Pemilu calon legislatif nanti pertikaiannya sama seperti pertikaian dalam perbedaan pada Pilpres. Bisa kita bayangkan jika masing-masing tim dari ribuan kandidat di DPRD Kabupaten dan Kota, 800 Kandidat di DPRD Provinsi Kepri hingga tim sukses kandidat DPR RI bahkan DPD RI saling hasud dan menghujat, saling merendahkan, saling menghina, saling menjatuhkan, saling mencaci maki, saling mengadu domba, saling mengutuk, bahkan saling siap membunuh atas nama perbedaan, maka bisa kita pastikan bahwa di situlah hari terakhir NKRI tercinta ini," ungkapnya.

Masih kata Azhari, dari kekhawatiran itu, perbedaan yang berimplikasi pada pertikaian tersebut jika dibiarkan akan menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja, yang akan mengoyak-ngoyak nusantara tercinta ini. Pertikaian di media sosial tersebut menjadi pelajaran yang sangat tidak baik bagi anak-anak kita serta bagi generasi hari ini.

"Hal ini perlu diredam, hal ini perlu kita antisipasi, dan hal ini harus kita hentikan, energi kita akan habis untuk mengurusi konflik yang tak berkesudahan," ucapnya.

Riki Solihin, mantan anggota DORD Kota Batam itu menuturkan, sangat pentingnya gagasan mempererat keutuhan NKRI melawan serangan dari politik kotor. Bangsa ini, tambahnya lebih penting dibanding dari Jokowi atau Prabowo.

"73 tahun NKRI bisa bertahan hingga hari ini, NKRI merupakan hadiah dari para pendiri negara Indonesia tercinta, kita hanya perlu untuk menjaganya. 73 tahun kebhinekaan kita sudah diuji, 17.504 pulau, 1.340 suku bahkan ribuan kebhinekaan yang menjadi kekayaan budaya nusantara mampu kita pertahankan dengan semangat Pancasila dan UUD 1945, mampu membuat kita bersatu dalam bingkai NKRI tercinta," katanya.

Ia menyerukan, sudah saatnya seluruh elemen, seluruh tokoh agama, tokoh pendidikan, LSM, OKP dan seluruh Ormas bersatu bergandengan tangan. Saatnya bersama ajak seluruh rakyat untuk bersatu, menyudahi pertikaian ini.

Terlalu murah, katanya, harga NKRI jika harus rusak karna perbedaan dalam pilihan politik yang akan berlangsung 5 tahun sekali. "Mari kita ajak seluruh elemen untuk mengiringi perjalanan negeri ini dengan berdoa bersama, bukan dengan hujatan caci maki apalagi sara, semoga Pemilu 2019 nanti menjadi momentum luar biasa bagi NKRI kita tercinta, mari kita tunjukkan pada dunia bahwa demokrasi di Indonesia khususnya di Kepri bisa dijadikan tauladan bagi dunia internasional sekahpun," ajaknya.

Lebih jauh disampaikan, masing-masing masyarakat pasti punya pilihan, maka dari situ bersama kabarkan kebaikan sosok yang kita pilih tanpa harus merendahkan sosok lainnya. "Mari kita rangkul seluruh elemen rakyat untuk menyudahi pertikaian yang ada, pertikaian yang akan membawa kita semua pada kehancuran yang sangat nyata," tutupnya.

Ikrar kebangsaan mengawal Pemilu Damai 2019 Provinsi Kepri yang dihadiri puluhan pendiri LSM, OKP, Forum Komunikasi RT-RW, Kemahasiswaan juga dihadiri tokoh masyarakat, Lemabaga Adat Melayu (LAM) Kesbangpol Provinsi Kepri serta Perwakilan Polda Kepri.

Selain menandatanganan, Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai 2019 dari Provinsi Kepulauan Riau juga menyatakan ikrar bersama, yakni.

- Satu ideologi, ideology Pancasila
- Satu konstitusi, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Satu negara, Negara kesatuan Republik Indonesia
- Satu semboyan, Bhineka Tunggal Ika
- Satu tekad, Melawan Radikalisme, Intoleransi, dan ujaran kebencian, Sara dan Adudomba.

Editor: Gokli

KPU BATAM

KPU BATAM

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit