BATAMTODAY.COM, Karimun - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep mengatakan, untuk penyakit campak dan rubella pada bayi di Indonesia sangat tinggi.

Pasalnya dari 100 persen pasien yang diduga campak ternyata hanya 29 persen saja dan 34 persen rubella dan 37 persen sisanya gabungan.

"Karena campak dan rubella ini hampir mirip, cuman akibatnya beda. Tetapi tanpa disadari rubella ternyata lebih ganas terutama kelainan jantung pada bayi," kata Tjetjep saat diwawancarai di Karimun, Senin (9/7/2018).

Karena rubella ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang menyebabkan katarak dini serta gangguan pendengaran, apabila tidak dapat mendengar maka anak tidak akan dapat berbicara. "Maka di Sekolah SLB itu rata anak-anak yang menderita rubella," jelasnya.

Secara nasional sudah dilakukan untuk pencegahan campak dan rubella pada 2017 lalu di daerah Jawa dan Jabodetabek. Pada tahun 2018 ini di daerah luar Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera termasuk Karimun.

Pihaknya sudah mendata dari awal tahun sudah dipersiapkan dimana sasarannya adalah anak sekolah dan bayi usia 9 Bulan sampai 15 tahun.

"Pada 1 September 2018 mendatang akan kita adakan imunisasi untuk Misles Rubella (MR) untuk semua anak sekolah akan dilakukan vaksinasi MR. Mari kita dukung jangan sampai ada yang menolak, sebab menolak imunisasi MR sama dengan melakukan pembiayaran terhadap generasi mendatang," katanya mengakhiri.

Editor: Yudha