BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Terhitung hingga 24 April 2018 ini, sebanyak sembilan kasus yang melibatkan anak di bawah umur sudah masuk di Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Lingga. Dari sembilan itu satu diantaranya ialah berupa kekerasan seksual.

"Dari awal Januari sampai April 2018 ini ada sembilan yang masuk ke kita. Cuma sudah diselesaikan. Satunya kekerasan seksual yang kemarin itu," kata Ketua KPPAD Lingga, Encik Afrizal kepada BATAMTODAY, Selasa (24/4/2018)

Encik mengungkapkan semua kasus yang masuk ke mereka diselesaikan secara diversi atau merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana sebagaimana telah diatur dalam undang-undang no 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA). Namun penyelesaian tersebut di luar penyelesaian kasus kekerasan seksual.

"Ini karena kasus yang lainnya bertentangan dengan hukum dan bisa diselesaikan secara diversi," ujarnya.

Masih kata Encik, sejauh ini pihaknya terus melakukan sosialisasi ke segala lini agar angka kasus yang terjadi terhadap anak bisa diminimalisir. Seperti yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu dengan mendatangi ke setiap sekolah yang ada di Lingga.

Kemudian dalam waktu dekat juga akan menggelar rapat advokasi kebijakan perlindungan anak yang nantinya akan mengundang semua stakeholder terkait termasuk pemerintah setempat.

"Jadi dalam rapat ini nanti kita undang pihak-pihak yang punya keterlibatan dalam mengawasi hak anak. Rencana kita juga akan mengundang narasumber dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Tapi baru rencana, kalau mereka mau datang, alhamdulillah," tuturnya

Untuk pengaduan, seauh ini aku Encik banyak diterima pihaknya. Tetapi bisa diselesaikan secara mediasi.

Editor: Yudha